Warning Tulisan ini mengandung Drama , tapi gak se drama film film nya soo ji sub kok 😀
Judul di atas mungkin sudah sangat familiar sekarang di kalangan pecinta novel dan film romantic termasuk saya, tapi bedanya ditulisan saya kali ini saya tidak akan membahas tentang buku tersebut ataupun synopsis film the fault in our stars yang sangat booming itu.
Ditulisan kali ini mungkin akan saya anggap sebagai surat terbuka untuk semua pihak yang belakangan ini sangat dekat dengan saya dalam hal urusan bisnis dan mungkin akan saya ceritakan hingga ke beberapa seri
Kenapa harus di tulis di blog ? karena saya secara pribadi menganggap sama sekali tidak ada ruang dan kesempatan dari semua orang untuk menjelaskan , masing masing orang hanya berpikir dengan kepentingan masing masing , disini saya tidak berharap saya dianggap benar saya hanya ingin di dengarkan dari sisi yang saya alami.
Yang pertama akan saya ceritakan tentang satu orang yang sampai setahun belakangan ini sudah saya anggap seperti kakak sendiri , kita anggap dia bernama RINA saya kenal rina ketika mulai berkomunitas di salah satu komunitas bisnis wanita di Surabaya, jarang sekali kami berbicara ketika bertemu tapi saya akan selalu ingat dia orang pertama yang menyapa saya ketika saya pertama kali datang di acara gathering, saya yakin secara personal mbak rina ini baik, ramah dan menyenangkan sehingga ketika bulan april 2013 saya berkeinginan mengajak kerjasama karena menurut saya dia orang yang bisa diandalkan dengan semangatnya.
Mulailah kami bekerjasama membuat beberapa produk yang menurut mbak rina sudah ada market yang cukup besar sehingga kami hanya perlu mencari investor yang berminat dan beruntungnya tidak terlalu lama kami dibantu oleh salah satu temanku dari kantor dulu sebut saja fina dalam masalah permodalan, disinilah juga awal saya berkenalan dengan distributor yang akan membeli produk yang kami produksi secara massal sekarang kita sebut dia dengan nama Tari.
Saya yakin semua orang usaha akan berharap untuk segera sukses dan berkembang, yang terjadi dalam perjalan bisnis kami hampir seperti yang lainnya terjadi masalah yang akhirnya susul menyusul yang pertama susahnya komunikasi dengan Fina penyandang modal utama yang berakibat putusnya hubungan kerja, tapi saya dengan Rina masih terus melanjutkan karena kami yakin ini akan menjadi besar dan dibantu oleh Tari kami semakin bersemangat, walaupun masalah teknis dan lain sebagainya semakin besar kami masih Kompak .
Hingga suatu hari suami memperkenalkan dengan salah satu pihak konveksi yang sangat terlihat kredibel mereka berdua sekarang kita sebut dengan duo hanoman dan kayangan, kenapa nama samarannya saya bikin aneh sekali ya karena di awal saya berharap sangat tinggi kepada mereka berdua seperti di awang awang kerajaan dewa dewi tapi kenyataannya ? bisa dibaca di akhir cerita saya tidak lebih dari cerita perang pandawa dan kurawa L
Mulailah kami berdua bekerja sama dengan duo konveksi tersebut ternyata mutu kerjanya sangat tidak memuaskan hingga seringnya kami dicaci maki oleh pihak distributor dan customer , dan disinilah keretakan itu semakin terasa mbak rina semakin tidak bersemangat saya pun demikian padahal semua sudah kita curahkan bahkan disini sampai kita sudah menyewa tempat untuk kantor .
Tak sampai hitungan bulan setelah kami bekerjasama dengan duo hanoman dan kayangan tersebut saya dan Rina memutuskan berpisah dengan baik baik, dan saling meminta maaf dengan konsekuensi jika terjadi masalah dikemudian hari karena kerjasama kami ini akan diselesaikan secara kekeluargaan dan sampai saat terakhir saya masih menganggap dia kakak saya dan mungkin teman dekat saya dan jujur saat kami meeting terakhir untuk mengakhiri ini semua setelahnya saya sangat sedih semua yang sudah kita impikan bersama hancur, padahal kita memulai semua ini dengan keringat dan waktu yang terbuang untuk keluarga kami .
Kerjasama dengan hanoman masih berlanjut dan disini semakin terlihat kalau saya ditekan , saya merasa dipermainkan ketika saya mengeluh pada suami, suami masih meminta saya bersabar karena menggangap inilah dinamika bisnis , sampai akhirnya banyak distributor yang lepas karena jeleknya produksi yang kami kirimkan .
secara pribadi saya ingin memutuskan kerjasama dengan konveksi hanoman tersebut , tapi dengan pertimbangan saya tidak akan diberikan barang yang selama ini saya minta tolong orderkan ke china melalui teman si hanoman yang sudah saya janjikan juga ke Tari distributor yang saya sebutkan di atas tersebut, sehingga saya masih harus menahan semua emosi saya demi hubungan baik saya dengan Tari .
Tapi ternyata semua ini hanya kamuflase, setelah semua barang yang saya pesan datang untuk Tari saya sebut barang tersebut adalah popok , ribuan barang yang datang semua langsung saya kirimkan ke Tari ternyata Tari tidak sanggup membayar , jangankan membayar menjual juga kesulitan tidak sesuai dengan janjinya diawal bahwa sanggup menghabiskan minimal 1000 popok / minggu !
Saya sangat down , disini tiap hari saya dan staff di kantor ditanyakan pembayaran oleh hanoman dan saya juga kesulitan menagih ke Tari, saya mulai stress dan kebingungan sampai akhirnya kami di kantor menjual popok dengan harga jual yang sangat rendah dipasaran , sebenarnya saya sangat menyesal saya merasa saya merugikan banyak pihak khususnya pihak penjual popok lainnya , seandainya saya bisa menyelesaikan masalah tersebut saya tidak akan melakukan penjualan popok dengan harga yangs sangat rendah … saya hanya berusaha menyelesaikan tanggung jawab saya kepada hanoman karena ketidakmampuan Tari .
Semua hal diatas tersebut sudah membuat saya terjatuh tapi moment yang sangat membuat saya terjatuh lebih dalam adalah ketika Rina bertemu dengan Hanoman dan menceritakan semua informasi bisnis saya ?! membocorkan semua daftar distributor saya yang disusul ke esokan harinya ada beberapa pihak dari POLDA datang ke tempat saya mengambil semua barang dagangan suami saya ( Jersey , yang memang selama ini beberapa item mengambil di tempat temannya hanoman ).
Sungguh kemalangan yang luar biasa bagi saya
Sudah semua barang dagangan saya jersey di ambil paksa , distributor saya Tari ternyata dibelakang juga bekerjasama dengan hanoman untuk menjatuhkan saya .
Saya iklas saya tau ini adalah salah satu cobaan dari Allah untuk bisnis saya, mungkin semua ini dipersiapkan untuk yang lebih baik
Saya di khianati Rina , tapi masih dipojokan dengan alassan yang tidak masuk akal
Saya dihina secara terbuka oleh hanoman , dituduh di depan mata saya dikatain saya Bajin*an dan lain sebagainya, tolonglah saya hanya manusia dan wanita biasa serendah itu anda menghina saya
Saya juga masih diam dicaci maki di email dan BBM oleh suami Tari, padahal jelas mereka yang tidak amanah dengan semua omongannya
Saya tidak mencari alas an saya benar , saya juga salah
Untuk semua pihak yang sudah bekerjasama dengan saya selama ini , insyallah saya tabah tetap berjalan dengan bisnis yang benar tanpa menipu pihak pihak lain, dan saya yakin dengan dukungan semua staff saya kami akan bisa lebih besar lagi J
Khususnya untuk mbak Rina Tari dan hanoman , terima kasih sudah di ajarkan tentang penghianatan
Saya sangat meminta maaf jika kalian masih merasa sangat dendam dengan saya, jikalau memang karena saya kalian benci lihatlah semua staff yang bekerja dengan saya mereka juga punya keluarga yang mengantungkan rejekinya kepada mereka.
Untuk suamiku terimakasih dukungannya selama ini.
Untuk semua staffku terima kasih setia mendampingi disaat saya terjatuh .
Untuk semua penjual popok yang marah dengan kebijakan saya kemarin , saya meminta maaf dari dasar hati yang terdalam , semua itu saya lakukan murni karena Tari tidak bisa menepati janji
Wassalam